ads ads ads ads

Laman

Minggu, 20 November 2011

BATERAI DENGAN TENAGA BIOLOGIS


Peneliti di Amerika telah mampu menciptakan baterai “litium ion” yang dapat diisi ulang (rechargeable) dengan memanfaatkan virus genetika yang telah diprogram sehingga dapat berfungsi sebagai sarana yang memiliki konduktivitas yang tinggi bagi elektroda. Baterai yang dihasilkan menggunakan virus ini memiliki daya dan fungsi yang serupa dengan berbagai merek baterai litium ion yang telah dikenal. Baterai ini memiliki 2 keunggulan penting yaitu dapat diperoleh dengan harga yang lebih murah serta lebih aman dibanding jenis baterai lain yang menggunakan bahan beracun (toksik).


“Lithium ion” merupakan jenis baterai rechargeable yang telah umum dikenal serta memiliki fungsi yang beragam pada aplikasi barang-barang elektronik mulai dari laptop hingga telepon genggam. Mereka bekerja melalui aliran ion litium diantara 2 elektroda yaitu anoda dan katoda pada media elektrolit. Saat baterai memberikan daya dalam suatu sirkuit, ion positif litium bergerak dari anoda melalui media elektrolit pada baterai menuju bagian katoda. Sebaliknya, saat dilakukan pengisian ulang prinsip yang terjadi adalah merubah polaritas elektroda pada baterai sehingga ion litium dipaksa untuk kembali ke lokasi awalnya (karena disini anoad menjadi katoda dan sebaliknya).
Anoda yang umum dipergunakan biasanya berasal dari bahan sederhana seperti grafit, sedangkan katoda merupakan bahan yang lebih kompleks seperti senyawa litium fero fosfat ( LiFePO4). Elektroda terbaik akan lebih mudah melewatkan ion litium sehingga baterai akan memiliki kapasitas dan rataan penggunaan yang lebih tinggi. Karena alasan inilah maka banyak peneliti yang mencoba menciptakan jenis elektroda yang berbasiskan bahan nanopartikel untuk memperoleh struktur yang lebih mudah disesuaikan. Walalupun teknik penciptaannya terus dikembangkan,  pada kenyatannya para peneliti ini masih belum dapat memperoleh struktur yang lebih kecil dari nanopartikel yang mampu berkeja dengan baik sebagai elektroda.
Adalah Angela Belcher dan rekan-rekan dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) di Amerika yang telah menemukan bahwa elektroda berbasis virus merupakan suatu alternatif yang dapat dipilih.  Mereka mampu memanipulasi gen dari virus sederhana “M13″ sehingga dilengkapi dengan keberadaan polimer rantai pendek yang telah dikenal sebagai peptida. Pada satu bagian ujung virus, peptida dapat berikatan dengan carbon nanotubes. Sdangkan bagian ujung lainnya dari virus peptida dapat membatu pembentukan struktur feri (III) fosfat yang amorf (a-FePO4). Walaupun senyawa ini (a-FePO4) bukan merupakan konduktor yang baik, namun keberadaan peptida mampu membantu meningkatkan daya konduktivitas pada seluruh senyawaan pada virus.
Pengujian penggunaan katoda yang berbasiskan virus sebagai sirkuit sederhana baterai litium ion oleh para tim peneliti dari MIT memberikan hasil bahwa katoda dengan bahan ini mampu mencapai kapasitas pengisian listrik sebesar  130mAh/g yang berarti sebanding atau serupa dengan kemampuan dari material elektroda LiFePO4. Penemuan yang didapat juga menunjukkan ,  bahwa jenis katoda ini dapat mempertahankan kapasitas yang baik minimal sebesar 50 one-Coulomb untuk tiap siklus pengisian ulang dan penggunaan.
“Apa yang membuat kami bersemangat adalah bahwa bahan atau material penyusun baterai yang kami hasilkan terus berkembang menjadi semakin baik terus dilakukannya perbaikan struktur genetikanya”, ungkap Belcher. Kamipun sekarang sedang mencoba untuk meningkatkan dayanya dengan menggunakan jenis bahan penyusun lainnya yang saat ini tidak berharga secara komersial, untuk memperoleh materi yang memiliki kemampuan menghasilkan daya yang jauh lebih besar lagi.

BATERAI BIO

Setiap pemilik ponsel yang sedang berada di luar ruangan pasti akan kelimpungan bila ponselnya mati karena kehabisan baterai. Namun, itu tidak berlaku bagi Daizi Zheng, seorang desainer produk asal China.
Zheng tak perlu repot mencari cafe yang menyediakan colokan listrik. Ia hanya perlu mencari warung di pinggir jalan, membeli sebotol Coca Cola atau minuman soda manis lainnya, lalu 'meminumkannya' ke ponsel miliknya.

Sebab, ketika kehabisan tenaga, ponsel Zheng tak membutuhkan asupan listrik, melainkan soda manis.  "Sepanjang riset yang saya lakukan, baterai ponsel yang ada selama ini terlalu mahal, memboroskan sumber daya alam dalam proses manufakturnya, serta potensial bermasalah dan membahayakan lingkungan," kata Zheng seperti dikutip dari situs Mashable Dengan menggunakan baterai bio itu pengguna menggantikan baterai tradisional yang selama ini mencemari lingkungan.

Baterai bio itu sangat ramah lingkungan karena membangkitkan listrik dari karbohidrat (terutama gula) dan menggunakan karbohidrat itu sebagai katalis. Selama menyuplai energi kepada ponsel, ia akan terurai menjadi osigen dan air.
Hasilnya tak mengecewakan, ponsel Zheng bisa beroperasi tiga hingga empat kali lebih lama ketimbang baterai ponsel Lithium-Ion biasa. Tapi, ponsel ini masih belum dijual secara luas, karena masih merupakan ponsel konseptual yang ia rancang untuk Nokia. Bila nantinya ponsel ini bakal benar-benar terwujud, ponsel ini tak hanya sekadar ramah lingkungan, namun sangat tepat digunakan di ruangan terbuka. Bila sang pemilik ponsel sedang kepanasan dan kehausan, teguk saja sedikit Coca Cola yang masih tersisa di ponsel ini. Zheng mengerjakan design ini untuk Nokia, dan mengklaim bahwa dia telah menemukan teknologi yang menggunakan sugar-based drinks untuk memberikan sumber daya pada ponsel. Apapun minuman manis yang digunakan, itu akan cukup untuk menghidupkan ponsel lebih lama dari lithium battery.
Bio-battery ini menghasilkan listrik dari karbohidrat, dengan bantuan enzim khusus sebagai katalisator. Dalam proses ini akan dihasilkan oksigen dan air. Daizhi Zheng mengklaim bahwa bio-battery ini akan lebih lama empat kali dibandingkan lithium battery biasa, dan sangat mudah di-charge, cukup tuangkan minuman manis. Bisa Coca Cola bisa juga cendol, tapi ampasnya disaring dulu yah…



Lithium battery selain mahal juga merusak lingkungan, sehingga jika bio-battery ini benar-benar bisa berfungsi dengan baik, ini jelas terobosan yang luar biasa dan sangat bermanfaat.(Sumber : • VIVAnews)

Sabtu, 19 November 2011

Kumpulan animasi Power point

tmen" pada postingan kali ini aq ingin berbagi beberapa animasiyang q kumpulin dulu.. yang bisa mempercantik atau membuat menarik presentasi power point tmen" smua.. ^ ^
smoga bermanfaat